Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi
(aturan) serta unsur-unsur bunyi. Ciri umumnya adalah bahasa yang padat,
penuh metafor.
Biasanya, ini dijadikan sebagai media untuk mencurahkan perasaan,
pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan
kenyataan di sekitar kita.
Siapapun bisa menulis puisi dengan berbagai cara dan dapat dilakukan
kapan saja. Biasanya kepekaan hati memiliki peran penting disini. Maka,
bentuk tulisan ini juga sering diartikan sebagai ekspresi hati.
Berikut tahapan dalam membuat puisi:
1.Pencarian ide
Kumpulkan atau gali informasi melalui membaca, melihat, dan merasakan
terhadap kejadian atau peristiwa, pengalaman (pribadi), social
(masyarakat), ataupun universal (kemanusiaan dan ketuhanan).
2.Perenungan
Memilih atau menyaring informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yang
menarik dari ide yang didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan
menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yang
dimiliki.
3.Penulisan
Inilah proses yang paling rumit, mengerahkan energi kreatif (kemampuan
daya cipta), intuisi, dan imajinasi(peka rasa dan cerdas membayangkan),
serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendak
mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yang tepat, singkat, padat,
indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna,
terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.
4.Perbaikan atau revisi
Baca kembali karya yang telah Anda ciptakan. Ketelitian dan kejelian
untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat
dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap
kata atau kalimat yang tidak atau kurang tepat.
Biasanya, proses revisi atau perbaikan ini memakan waktu lama, hingga
puisi tersebut telah dianggap jadi dan tidak lagi dapat diubah atau
diperbaiki oleh penulisnya.
Untuk mahir berpuisi, maka Anda harus terbiasa dan akrab dengan kegiatan
membaca. Apapun yang Anda baca, Anda harus melahapnya dalam porsi
lebih. Hal ini untuk memunculkan kreatifitas pandang pikir.
Selain itu, Anda juga harus mampu membaca segala yang tersurat dan
tersirat dalam kehidupan ini. Baik itu kejadian-kejadian dalam hidup dan
kehidupan sehari-hari, membaca keadaan diri Anda (pengalaman dan cara
pandang).
Singkatnya, Anda harus mampu menemukan hal-hal yang menjadi inspirasi
dan kekuatan Anda dalam berkarya dari manapun sumbernya. Biasakan pula
diri Anda membaca kritik-kritik puisi yang ada. Hal ini mampu membangun
apresiasi dengan baik.
Setidaknya dengan membaca sebuah kritik karya, Anda akan akan mampu
melihat sebuah kelemahan dan keunggulan karya yang dikritik itu sehingga
memperkaya wawasan Anda dalam menulis.
Hal penting lainnya adalah menulis. Meski ada beberapa cara, namun Anda
tidak perlu terlalu terikat pada aturan. Anda bebas menulis apa saja
sesuai keinginan hati, baru kemudian melakukan pengeditan.
Untuk berlatih, Anda juga bisa melakukan teknik copy the master, yaitu
dengan memenggal sebagian puisi yang berirama lalu kita lanjutkan dengan
tulisan Anda sendiri. Cara ini sangat efektif untuk mengasah kemampuan
menulis Anda.
Hal yang tidak kalah penting adalah banyak berlatih dan tidak terpaku
pada satu gaya penulisan. Sering-seringlah berlatih, melakukan diskusi
atau membahas karya bersama penikmat dan pemerhati karya sastra, dan
menyempurnakan karya-karya tulisan Anda, maka kemampuan Anda dalam
berpuisi akan semakin terasah dengan baik. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar