Kamis, 16 Agustus 2012

Detik!

Sore itu ku sedang asyik bermain kartu dengan teman-temanku, mabuk-mabukan,bahkan berjudi. Sampai-sampai aku lupa akan tugasku sebagai seorang suami dan calon ayah.
Yaaa...Sejak muda, bahkan sampai ku menikah, aku sudah melekat dengan kegiatanku itu, sampai-sampai orang tua dan kakakku pun sudah enggan menegurku, apalagi istriku. sepertinya mereka juga malu dan kesal sekali melihat tingkah lakuku yang tidak pernah berubah.

            Tiba-tiba hape ku bergetar,ahhh...ternyata sms dari mertuaku.tumben sekali dia sms aku.
”istrimu akan segera melahirkan,sekarang dia berada di rumah sakit husada”
Langsung saja aku menuju ke rumah sakit.tanpa pamit dengan teman-temanku.
Ku pergi dalam keadaan mabuk dan mulutku masih bau alkohol,namun tidak ku enyahkan itu.

            Sesampainya di rumah sakit, ku lihat keluarga istriku sudah berkumpul. Mereka menatapku sinis, tatapan yang biasa bagiku. Mereka sudah sangat kesal dengan tingkah lakuku yang kerjanya hanya berjudi dan mabuk-mabukan.
Setelah beberapa menit ku menunggu, akhirnya ku mendengar tangisan bayi,
Hmmm...apakah itu bayiku? Rasa senang yang luar biasa menyelimuti hati ku. Sungguh,ku tak pernah menyangka akan menjadi seorang ayah secepat ini.

            Ku di persilahkan masuk untuk melihat bayiku, ayah dan ibu istriku pun ikut masuk ke dalam ruangan itu.
Segera adzankan dia nak!adzankan di telinga kanannya (ucap ayah mertua ku).
Ku tersentak, sholat saja aku tidak pernah,bagaimana aku mau mengadzankan bayi suci ini. Aku malu, namun ayah semakin mendesak. ”cepat adzankan,perdengarkan dia seruan adzan”
Akhirnya ku beranikan diri untuk mengadzankan anakku di telinga kanannya.
”Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Tiba-tiba air mata begitu deras membasahi pipi,
”Allahu Akbar, Allahu Akbar (dengan suara lirihku)
ku tak kuasa menahannya. Tubuhku lemas, ku jatuh tersujud. Aku malu padaMu ya Allah..aku malu.
            Melihat kejadian itu, mertuaku pun tak kuasa menahan keharuannya. Mereka berkata kepadaku ”nak,saatnya lah kamu bertaubat. Allah telah menunggumu nak”
Ku kembali berdiri,dan kembali mengadzankan bayi suci itu...



20 september 2010
(kamar tercinta)


*Ini cerpen pertama yang saya buat.. hhee.. malu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar