Seperti sampan yang mendayung lembut
Kecil, tetapi berani melawan arus
Seperti putih yang suci
Namun tidak pernah takut dengan hitam.
Jarum jam berputar tak pernah berhenti
Karena ia tahu, hanya masa depan yang di tuju
Sebuah patung dewa bertengger di kamarku
Tak hidup, tapi selalu nyata.
Pas foto biru membucah lamunanku
Di sana ada gambar ayah yang telah tiada
Pria itu selalu mengajarkan aku tentang perjuangan
Tentang hidup dalam sebuah angan yang harus di tuju
Itulah ayahku.
Kata ayah
Jadilah Air yang menang dengan mengalah
dia tak pernah menyerang
Namun selalu menang pada akhir perjuangannya.
Tidak seperti buaya
Ia selalu menunggu mangsa tanpa bergerak
Atau seperti harimau
Yang berlari sekuat tenaga tanpa berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar